SMA Issuda Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-77 di Ambarawa


SMAIsSudA, Ambarawa – SMA Islam Sudirman Ambarawa memeriahkan karnaval pembangunan HUT RI Ke-77 yang diadakan di Kecamatan Ambarawa pada hari Sabtu, 20 Agustus 2020 dengan sangat antusias.

Karnaval Kecamatan Ambarawa yang bertema Gumregahing Budaya Jawa diikuti oleh instansi-instansi pemerintahan ataupun swasta dan juga sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Ambarawa tak terkecuali SMA Islam Sudirman Ambarawa. Antusias peserta karnaval SMA Islam Sudirman Ambarawa begitu tampak saat kegiatan karnaval pada tahun ini. Guru dan karyawan beserta peserta didik mempersiapkan jauh-jauh hari dengan menyiapkan konsep dan latihan untuk menyongsong kegiatan karnaval tahun ini yang sebelumnya sempat vakum selama dua tahun.

“Kami mempersiapkan jauh-jauh hari untuk karnaval hari ini. Selama lebih dari dua minggu peserta didik menyiapkan dan berlatih agar karnaval dapat sukses dan memperoleh kembali juara 1 tingkat SMA/SMK,” jelas Edy Mahmud, wakasek humas sekaligus ketua panitia karnaval HUT RI Ke-77 SMA Islam Sudirman Ambarawa.

Dengan kekuatan 770 peserta didik dan lebih kurang 50 pendidik dan tenaga kependidikan serta 10 mahasiswa PPL tampak sekali barisan SMA Islam Sudirman Ambarawa mengular di sepanjang rute karnaval yang dimulai dari lapangan Pangsar Jend. Sudirman melintasi RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, Alun-Alun Ambarawa, Pasar Projo, sampai dengan finish di Polsek Ambarawa. Ragam pertunjukan ditampilkan oleh peserta karnaval terutama oleh peserta didik kelas XI dan XII, di antaranya barisan pasukan pengibar bendera, foto pendiri yayasan, marching band, baju adat, drumblek, baju karnival, tarian tradisional, marawis, topeng ireng, permainan angklung, dan pertunjukan ramayana.

“Dengan kekuatan 770 peserta didik dan lebih kurang 50 guru dan karyawan kami berkeinginan menjadikan karnaval di Ambarawa ini terbesar dan termeriah di Kabupaten Semarang. Di tahun ini kami menampilkan banyak kreativitas guru dan karyawan serta peserta didik. Kami juga mengeluarkan Marching Band yang walaupun persiapan latihan masih kurang tetapi paling tidak dapat dapat menghibur warga Ambarawa,” terang Joko Pujiyanto, kepala SMA Islam Sudirman Ambarawa.

Pada karnaval tahun ini SMA Islam Sudirman Ambarawa mendapatkan nomor urut keberangkatan 24 yang memulai start pukul 11.15 WIB dan sampai di tempat finish pukul 14.30 WIB. Walaupun terik matahari sangat menyengat, sebagian besar peserta didik tampak sangat bersemangat menampilkan yang terbaik bersama-sama peserta lainnya.

“Biarpun siang ini sangat panas, kami tetap semangat memeriahkan karnaval ini. Tentu saja ini kami lakukan demi menjaga nama sekolah tercinta,” ujar Mahendra, mayoret drumblek kelas XI MIPA pada karnaval kali ini.

Perjuangan yang tak kenal lelah oleh peserta didik sangat diapresiasi oleh Indrian, wakasek kesiswaan. Indrian sangat berterima kasih kepada seluruh warga sekolah yang turut menyukseskan karnaval SMA Islam Sudirman Ambarawa tahun ini.

“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran sehingga karnaval yang kita laksanakan meriah dan sukses,” tuturnya.

Menjaga Kepercayaan Masyarakat


“Njih, Pak. Sakestu dalem njih puas nyekolahken wonten SMA Islam Sudirman Ambarawa. Hubungan guru dan murid sangat harmonis sampai sekarang …” (Iya, Pak. Saya puas menyekolahkan [anak saya] di SMA Islam Sudirman Ambarawa). Demikianlah kesan salah satu orang tua alumni peserta didik SMA Islam Sudirman Ambarawa.

Tidak dipungkiri lagi banyak sekolah yang jumlah pendaftar peserta didik baru (PPDB) serta jumlah perserta didiknya sangat berlimpah, sementara banyak pula jumlah pendaftar PPDB dan jumlah peserta didiknya sangat sedikit. Ketimpangan tersebut dapat terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tertentu. Tidak memandang status sekolah negeri atau swasta, sebuah sekolah akan dapat bertahan apabila memiliki (trust) kepercayaan dari masyarakat. Begitu sebaliknya, apabila sudah hilang kepercayaan masyarakat terhadap suatu sekolah, maka tinggal menunggu waktu sekolah tersebut ditinggal oleh masyarakat. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang hilang terhadap suatu sekolah tentu akan sangat sulit. Menyadari hal tersebut maka saat ini sekolah-sekolah berlomba-lomba mencari formula tepat untuk mendapatkan dan atau menjaga kepercayaan masyarakat.

Masyarakat mempercayakan anaknya kepada sekolah dipengaruhi oleh satu faktor utama, yaitu amanah (komitmen) sekolah untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi lebih baik dari sebelumnya baik di bidang akademis, non akademis, maupun kepribadian. Faktor utama tersebut dibentuk oleh beberapa faktor pendukung penting di antaranya pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, serta lulusan. Terdapat pula faktor pendukung lain yang keberadaanya tidak kalah penting misalnya letak sekolah serta fasilitas sarana dan prasarana.

SMA Islam Sudirman Ambarawa telah menyadari betapa pentingnya kepercayaan yang diberikan masyarakat. Karena pentingnya kepercayaan itu maka SMA Islam Sudirman Ambarawa selalu berusaha meningkatkan kualitas baik dari segi pendidik, kurikulum, maupun lulusan. Pendidik (guru) SMA Islam Sudirman Ambarawa selalu dituntut untuk meningkatkan kompetensiya dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pendidik tidak dituntut sekadar menjadi guru biasa, tetapi lebih dari itu, pendidik dituntut untuk menjadi Great Teacher. Seorang guru yang memiliki X-Factor dalam setiap pembelajarannya sehingga kehadirannya ditunggu-tunggu oleh peserta didiknya. Selain itu, guru juga harus mampu menjadi teladan bagi orang lain. Di samping itu, guru juga diharapkan mampu menemukan dan melejitkan potensi anak didiknya sehingga potensi anak bisa menjadi profesi di kemudian hari.

Dengan adanya sistem zonasi, SMA Islam Sudirman diuntungkan dengan lebih banyaknya masukan (input) yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum adanya sistem zonasi yang membuat CPDB dengan input baik hampir semua diserap di SMA Negeri. Karena keunggulan yang dimiliki sekarang dengan input yang dapat dikatakan lebih baik dari SMA Negeri, maka dari segi kurikulum dan kesiswaan mencoba untuk melakukan terobosan baru dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang mengarah pada peningkatan akhlak misalnya dengan program BTQ, tahfidz, sholat dhuha, sholat zuhur serta peningkatan kesadaran 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) di lingkungan sekolah. Faktor diadakannya pembiasaan-pembiasaan tersebut dilakukan tidak lepas dari label sekolah Islam yang melekat pada SMA Islam Sudirman Ambarawa yang tentu saja memiliki tanggung jawab moral menjadikan peserta didik memiliki akhlaqul karimah. Sekolah berharap melalui pembiasaan-pembiasaan tersebut sekolah memiliki nilai tambah keislaman yang membedakan SMA Islam Sudirman Ambarawa dengan sekolah negeri. Dengan demikian nilai-nilai Islam akan hadir pada semua komponen SMA Islam Sudirman Ambarawa. Harapan akhirnya sudut pandang serta kepercayaan masyarakat menyekolahkan anak-anaknya di SMA Islam Sudirman Ambarawa akan semakin baik.

Masih dalam bidang yang sama, peningkatan kualitas bidang akademik juga dilakukan dengan meningkatkan kedisiplinan serta kemampuan pedagogik pendidik dengan mengikutkan pelatihan-pelatihan. Kepala sekolah senantiasa mengingatkan bahwa sebelum mengingatkan peserta ddik untuk disiplin, seorang guru haruslah berusaha meningkatkan kedisiplinannya. Jika kedua-duanya dapat berlaku disiplin maka tentu hal tersebut akan berdampak meningkatnya prestasi peserta didik dalam bidang akademik. Selain kedisiplinan, pendidik dan tenaga kependidikan diharuskan memiliki kesadaran dan kepedulian (kepekaan) terhadap lingkungan sekitar terutama kepada peserta didik. Sebagai contoh, mengingatkan peserta didik yang bajunya tidak dimasukkan, peka terhadap peserta didik yang memiliki permasalahan, dan lain-lain.
Dengan penerapan enam hari belajar, ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah dapat diikuti secara maksimal oleh peserta didik karena waktu yang cukup longgar setelah pulang sekolah untuk kegiatan tersebut. Hal itu terbukti dengan banyaknya siswa yang antusias mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setiap pulang sekolahnya. Ekstrakurikuler yang diadakan tentu saja dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Faktor terakhir yang paling memengaruhi kepercayaan masyarakat adalah lulusan. Setelah dihapusnya Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan pandangan masyarakat terhadap sekolah yang unggul bukan lagi dari segi nilai Ujian Nasional melainkan jumlah lulusan yang berhasil menembus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Lulusan SMA Islam Sudirman Ambarawa yang berhasil diterima di PTN terbukti juga mampu bersaing dengan lulusan dari SMA unggulan dari Kota atau Kabupaten lainnya. Sementara itu, jumlah peserta didik yang diterima di PTN dari tahun ke tahun semakin banyak. Hal ini membuktikan bahwa SMA Islam Sudirman Ambarawa memiliki tekat kuat untuk maju dan membuat sekolah menjadi lebih baik dari sebelumnya serta lebih unggul dari sekolah-sekolah lainnya baik negeri maupun swasta.

Testimoni di awal artikel ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan yang bagus terhadap SMA Islam Sudirman Ambarawa. Di akhir tulisan ini, SMA Islam Sudirman mengucapakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Dengan kerjasama dan dukungan yang baik dari berbagai pihak, semoga SMA Islam Sudirman Ambarawa senantiasa dapat menjaga amanah yang diberikan.

Lagi! Pemilu OSIS dan MPK SMA IsSudA Gunakan E-Voting


SMA IsSudA, Ambarawa – Pemilihan Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Islam Sudirman Ambarawa yang diinisiasi oleh MPK dilaksanakan pada 17-18 November 2021.

Pemandangan berbeda terlihat saat proses pemilihan Ketua OSIS dan MPK SMA IsSudA-julukan untuk SMA Islam Sudirman Ambarawa- pemilihan dilakukan melalui E-voting. Namun, sebenarnya pemilihan Ketua OSIS dan MPK menggunakan E-voting bukan kali pertama untuk SMA IsSudA, penggunaan E-voting ini sudah kedua kalinya semenjak pandemi covid tahun pertama itu.

Proses pemilu ini diawali dengan pembentukan panitia pemilihan, seleksi kandidat ketua, debat calon Ketua OSIS dan MPK, kampanye hingga pemungutan suara. Semua dilaksanakan dengan mengandalkan aplikasi google meet, youtube, Instagram, E-voting serta E-lisda (platform belajar moodle yang dikembangkan oleh Tim-IT sekolah). E-lisda ini dimanfaatkan untuk mendapatkan akun E-vote yaitu username dan password bagi para pemilih.

“SMA IsSudA menyelenggarakan pemilihan Ketua OSIS dan MPK ini layaknya pemilu, pengintegrasian E-voting ke Elisda bertujuan agar tidak adanya pemilih ganda ataupun pemilih yang bisa mendapatkan link pemilihan, namun tidak memiliki akun, “ungkap Ibu Danie Madiyati sebagai Pembina OSIS dan MPK.

Di tempat yang sama, Ketua MPK, Dimas Dharma Wicaksono menjelaskan rangkaian pemilu ini, “proses debat calon kandidat sudah dilaksanakan pada Selasa, 9 November 2021 dan disiarkan secara langsung di instagram sekolah, OSIS dan MPK @smaissuda_hits, @osisissuda, @mpkissuda_official yang sebelumnya juga dilaksanakan seleksi 6 calon kandidat ketua OSIS dan MPK selama satu minggu. Kemudian, 3 kandidat terpilih membuat video kampanye yang diunggah di youtube sekolah, SMAIsSudA Stream, meskipun begitu juga dilaksanakan kampanye secara langsung ke kelas-kelas.”

Ibu Indrian Istyawati, S. Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengungkapkan, “Pemilihan OSIS dan MPK ini mirip Pemilu, sehingga memberikan pendidikan demokrasi sekaligus mengenalkan tahapan pemilu ke peserta didik. “

Lantaran di tengah pandemi Covid-19, pemilihan ketua OSIS dan MPK juga menjadi wadah untuk memberikan kesempatan kepada panitia pemilu ini untuk berkreativitas dan mengembangkan ketrampilan dalam memanfaatkan IT saat pelaksanaan kegiatan. Mulai dari debat, kampanye dan pemungutan suara secara E-voting.

Pemilihan Ketua OSIS ini diikuti oleh 3 kandidat yaitu nomor urut 1 atas nama, Naufal Bagoes Anantyo, nomor urut 2, Bulan Eka Prasasti dan terakhir nomor urut 3, Farhan Wahyu Sulistyo. Sedangkan untuk 3 kandidat ketua MPK yaitu nomor urut 1, Hanum Aisyah Prameswari, nomor urut 2, Loricka Natasya Fitriana, dan nomor urut 3, Randan Adko Nugroho.

Hasil pemilu OSIS dimenangkan oleh kandidat nomor urut 3, Farhan Wahyu Sulistyo dengan jumlah suara 447 suara. Untuk pemilu MPK, dimenangkan oleh kandidat nomor urut 1, Hanum Aisyah Prameswari dengan jumlah suara 485.

Bapak Drs. Joko Pujiyanto sebagai Kepala SMA IsSUdA berpesan saat pengumuman perhitungan suara di ruang Multimedia “Selamat atas Ketua OSIS dan MPK terpilih, Farhan Wahyu Sulistyo dan Hanum Aisyah Prameswari. Semoga amanah, bisa menjalankan tugas dan program sebaik-baiknya, sehingga SMA IsSudA menjadi lebih baik lagi dan tidak lupa tetap menjaga prestasi akademik meskipun aktif berorganisasi.” Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui Instagram sekolah, OSIS dan MPK.

Tanamkan Sportifitas untuk Pribadi yang Berkarakter


Guna melatih mental bersaing dan sportifitas siswa, maka setelah kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Islam Sudirman Ambarawa mengadakan turnamen futsal antar kelas. Turnamen ini bertepatan dengan event classmeeting semester 2. Namun, kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama turnamen antar kelas X, dikarenakan kelas XI sedang berada di pulau Bali. Kemudian, dilanjutkan sesi ke dua yaitu turnamen antar kelas XI.

Classmeeting di semester dua ini berbeda dengan yang semester satu lalu. Kegiatan Classmeeting kali ini dilaksanakan secara full tatap muka. Acara ini berjalan dengan meriah dan kompak seperti yang diharapkan. Sebagai wadah untuk mengasah bakat para siswa dalam bidang olahraga dan banyak diminati itulah kenapa turnamen futsal ini dipilih. Namun, tidak hanya futsal saja yang dilombakan namun ada penilaian suporter terbaik, kompak, dan kreatif.

“Ini adalah event pertama yang full tatap muka di masa bhakti kami, setelah beberapa kali melakukan event online dan tatap muka terbatas. Alhamdulillah, acara ini sudah mendapat ijin secara resmi dari Pak Joko”, ungkap Bulan Esa Prasasti sebagai ketua panitia yang merasa lega mendapatkan ijin dari Kepala SMA Islam Sudirman Ambarawa. Ia juga menambahkan, “Dengan adanya kompetisi futsal tatap muka ini kita bisa bertemu satu sama lain secara lengkap dan kita bisa melihat kemampuan dan bakat siswa di bidang olahraga sekaligus.”

Selanjutnya, pemenang turnamen futsal telah diumumkan di lapangan SMA Islam Sudirman Ambarawa dan penyerahan hadiah berlangsung secara meriah yang dilaksanakan pada 16 dan 17 Juni 2022. Hadiah secara langsung diserahkan oleh Bapak Drs. Joko Pujiyanto sebagai kepala SMA Islam Sudirman Ambarawa. Pada kesempatan itu, beliau juga memberi sedikit sambutan, memotivasi siswa agar tetap semangat, disiplin, dan selalu menjaga kekompakan.

Di tempat yang sama, setelah sesi pembagian hadiah dan sesi foto lomba selesai, Ibu Indrian Istyawati, S.Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan memberi motivasi,” Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia dan seluruh siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa yang sudah berpartisipasi menyukseskan turnamen futsal ini. Sekolah akan selalu mendukung kegiatan yang memberikan dampak positif, bermanfaat untuk mengembangkan bakat serta melatih sportifitas, karena sportifitas inilah yang sedang ditanamkan oleh sekolah untuk menjadikan pribadi siswa yang lebih berkarakter.”

Geliat Semangat untuk PTM


SMA IsSudA, Ambarawa – Masih dalam suasana pandemi covid-19, guna mengisi waktu jeda setelah Penilaian Akhir Semester (PAS), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Islam Sudirman Ambarawa melaksanakan kegiatan Classmeeting. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kegiatan yang bisa menghilangkan kepenatan peserta didik pasca pelaksanaan PAS. Classmeeting ini juga merupakan media untuk menyegarkan pikiran siswa serta bisa membangun kekompakan, kerja sama antar sesama siswa di SMA Islam Sudirman Ambarawa di masa pandemi seperti ini.

Classmeeting kali ini berbeda dengan semester sebelumnya. Kali ini SMA Islam Sudirman Ambarawa mulai melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Sehingga, untuk perlombaan-perlombaan sudah mulai dilaksanakan secara tatap muka juga meskipun hanya peserta lomba saja yang datang ke sekolah.

“Ini adalah event pertama secara tatap muka yang kami (masa bhakti 2021/ 2022)  lakasnakan di masa pandemi setelah beberapa kali kita melakukan event online. Semua perlombaan dilaksanakan secara tatap muka sehingga juri bisa menilai secara langsung dalam berbagai perlombaan yang dilaksanakan. Melalui event classmeeting ini kita bisa melihat kemampuan dan bakat siswa  dibidangnya masing masing serta mulai menggeliatkan kegiata-kegiatan siswa untuk menghadapi PTM” begitu pendapat Jessika Sinta Dewi selaku ketua panitia classmeeting

Pembagian hadiah lomba dilaksanakan pada 27 Desember 2021. Pemenang lomba datang langsung ke sekolah untuk pengambilan hadiah lomba dan melakukan sesi foto. Pembagian hadiah lomba ini dilakukan secara sesi dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Di tempat yang sama, setelah sesi foto pemenang lomba selesai , ibu lndrian lstyawati, S. Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan memberi motivasi “Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia dan seluruh siswa siswi SMA Islam Sudirman Ambarawa yang sudah berpartisipasi dan ikut mengsukseskan acara Classmeeting kali ini. Sekolah akan mendukung kegiatan yang diselenggarakan selama kegiatan tersebut bersifat positif.” Beliau juga menambahkan “meskipun anak-anak belajar secara tatap
muka terbatas, namun anak-anak yang di rumah harus tetap ikut berkarya dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. “