SMAIsSudA, Banyubiru – Pangkalan SMA Islam Sudirman belum bisa meraih prestasi sebagai juara umum dari 8 bidang lomba, namun berhasil meraih juara di beberapa bidang lomba pada kegiatan Gladi Widya Baruklinting Kwartir Cabang Semarang tahun 2023.
Kegiatan Gladi Widya Baruklinting Kwartir Cabang Semarang Tahun 2023 dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 2 Juli 2023 bertempat di Pusdik Binmas Polri, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang sebagai alat pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega merupakan perlombaan Pramuka dalam bentuk perkemahan yang diselenggarakan untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di Kwartir Cabang Semarang dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat seperti tersirat dalam janji Tri Satya. Gladi Widya Baruklinting Kwartir Cabang Semarang Tahun 2023 dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan rasa pengabdian anggota Gerakan Pramuka terhadap masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan ini dikemas dalam beberapa jenis kegiatan diantaranya giat umum, giat rutin, giat persaudaraan, dan giat prestasi yang meliputi kegiatan Scouting Skill, kegiatan seni dan budaya, kegiatan teknologi dan kehumasan, serta kegiatan kemampuan kepramukaan.
Kuota peserta Gladi Widya Baruklinting Kwartir Cabang Semarang Tahun 2023 adalah sejumlah 30 kontingen yang terdiri dari 15 umpi putra dan 15 umpi putri; masing-masing umpi terdiri dari 8 (delapan) orang anggota Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega dan didampingi oleh 1 (satu) orang Pembina Pendamping yang aktif di gugus depan.
Bidang lomba yang dilombakan ada 8 bidang meliputi Tata Laksana Admninistrasi Sangga; LCTP (Lomba Cerdas Tangkas Pramuka), Pioneering, ILM (Iklan Layanan Masyarakat), IoT (Internet of Things), Karya Cipta, Pranatacara, dan PBB (Peraturan Baris Berbaris).
Pada kegiatan ini Ambalan Sudirman-Kartini Pangkalan SMA Islam Sudirman Ambarawa mengirimkan satu umpi putra dan satu umpi putri dengan Pembina Pendamping Bapak Sujoro, S.Pd. Tim umpi putra terdiri dari Deaz Aldi Santoso, Theo Mahendra Yudha Winata, Rayhan Rahmad Gusti, dan Mahendra Lukman Khakim dari kelas XI MIPA 1; Deva Ramadhan dari XI MIPA 2; Ari Wandono dan M. Hamam Zarkasy Putra dari kelas X Bahasa 2; dan M. Akbar Sandya Pamungkas dari kelas X IPS 5. Tim umpi putri terdiri dari Erina Kartika Sulistiana dari kelas XI MIPA 3, Melisa Dewi Anjani dari kelas XI IPS 4, Dini Sapitri dari kelas XI Bahasa 1, Bella Saraswati dan Chintya Anggraini Putri dari kelas X MIPA 1, Dewi Nuraini dari kelas X MIPA 2, Kusuma Widya Arrohmah dari X MIPA 4, dan Layna Dewi dari X IPS 1.
Umpi putra maupun umpi putri mengikuti 8 bidang lomba yang dilombakan dalam kegiatan Gladi Widya Baruklinting Kwartir Cabang Semarang Tahun 2023. Pada kegiatan ini, Pangkalan SMA Islam Sudirman belum bisa meraih prestasi sebagai juara umum dari 8 bidang lomba, namun berhasil meraih juara di beberapa bidang lomba.
Umpi Putra berhasil meraih juara 1 lomba IKM, juara 2 lomba PBB, dan juara 3 LCTP. Sedangkan Umpi Putri berhasil meraih juara 1 lomba Pranatacara, Juara 2 lomba PBB, Juara 2 lomba Pioneering, dan juara 3 LCTP.
Pangkalan SMA Islam Sudirman Ambarawa mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih umpi putra dan umpi putri, tetaplah membumi jangan terbuai prestasi yang diraih, tetap semangat berlatih untuk mempertahankan prestasi yang diraih dan semoga ke depan mencapai prestasi yang lebih tinggi. *sjr15
Pengumuman Resmi Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 Gelombang 1
SMAIsSudA, Ambarawa – SMA Islam Sudirman Ambarawa mengumumkan secara resmi Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Gelombang I pada hari Selasa, 6 Juni 2023.
Hari yang dinanti oleh Calon Peserta Didik Baru (CPD) di SMA Islam Sudirman Ambarawa pada Gelombang I akhirnya tiba. Calon Peserta Didik di hari ini akan mengetahui hasil pendaftaran PPDB.
Setelah pengumuman ini, SMA Islam Sudirman Ambarawa masih membuka pendaftaran PPDB tahun 2023/2024 pada gelombang kedua.
Hasil pengumuman PPDB Gelombang I dapat dilihat pada tautan di bawah ini.
Bagi pendaftar (calon peserta didik baru) yang sudah daftar ulang dan mengambil seragam tidak perlu datang ke sekolah untuk melakukan daftar ulang lagi karena sudah dinyatakan diterima sebagai calon peserta didik baru SMA Islam Sudirman Ambarawa.
SMA Issuda Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-77 di Ambarawa
SMAIsSudA, Ambarawa – SMA Islam Sudirman Ambarawa memeriahkan karnaval pembangunan HUT RI Ke-77 yang diadakan di Kecamatan Ambarawa pada hari Sabtu, 20 Agustus 2020 dengan sangat antusias.
Karnaval Kecamatan Ambarawa yang bertema Gumregahing Budaya Jawa diikuti oleh instansi-instansi pemerintahan ataupun swasta dan juga sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Ambarawa tak terkecuali SMA Islam Sudirman Ambarawa. Antusias peserta karnaval SMA Islam Sudirman Ambarawa begitu tampak saat kegiatan karnaval pada tahun ini. Guru dan karyawan beserta peserta didik mempersiapkan jauh-jauh hari dengan menyiapkan konsep dan latihan untuk menyongsong kegiatan karnaval tahun ini yang sebelumnya sempat vakum selama dua tahun.
“Kami mempersiapkan jauh-jauh hari untuk karnaval hari ini. Selama lebih dari dua minggu peserta didik menyiapkan dan berlatih agar karnaval dapat sukses dan memperoleh kembali juara 1 tingkat SMA/SMK,” jelas Edy Mahmud, wakasek humas sekaligus ketua panitia karnaval HUT RI Ke-77 SMA Islam Sudirman Ambarawa.
Dengan kekuatan 770 peserta didik dan lebih kurang 50 pendidik dan tenaga kependidikan serta 10 mahasiswa PPL tampak sekali barisan SMA Islam Sudirman Ambarawa mengular di sepanjang rute karnaval yang dimulai dari lapangan Pangsar Jend. Sudirman melintasi RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, Alun-Alun Ambarawa, Pasar Projo, sampai dengan finish di Polsek Ambarawa. Ragam pertunjukan ditampilkan oleh peserta karnaval terutama oleh peserta didik kelas XI dan XII, di antaranya barisan pasukan pengibar bendera, foto pendiri yayasan, marching band, baju adat, drumblek, baju karnival, tarian tradisional, marawis, topeng ireng, permainan angklung, dan pertunjukan ramayana.
“Dengan kekuatan 770 peserta didik dan lebih kurang 50 guru dan karyawan kami berkeinginan menjadikan karnaval di Ambarawa ini terbesar dan termeriah di Kabupaten Semarang. Di tahun ini kami menampilkan banyak kreativitas guru dan karyawan serta peserta didik. Kami juga mengeluarkan Marching Band yang walaupun persiapan latihan masih kurang tetapi paling tidak dapat dapat menghibur warga Ambarawa,” terang Joko Pujiyanto, kepala SMA Islam Sudirman Ambarawa.
Pada karnaval tahun ini SMA Islam Sudirman Ambarawa mendapatkan nomor urut keberangkatan 24 yang memulai start pukul 11.15 WIB dan sampai di tempat finish pukul 14.30 WIB. Walaupun terik matahari sangat menyengat, sebagian besar peserta didik tampak sangat bersemangat menampilkan yang terbaik bersama-sama peserta lainnya.
“Biarpun siang ini sangat panas, kami tetap semangat memeriahkan karnaval ini. Tentu saja ini kami lakukan demi menjaga nama sekolah tercinta,” ujar Mahendra, mayoret drumblek kelas XI MIPA pada karnaval kali ini.
Perjuangan yang tak kenal lelah oleh peserta didik sangat diapresiasi oleh Indrian, wakasek kesiswaan. Indrian sangat berterima kasih kepada seluruh warga sekolah yang turut menyukseskan karnaval SMA Islam Sudirman Ambarawa tahun ini.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran sehingga karnaval yang kita laksanakan meriah dan sukses,” tuturnya.
Menjaga Kepercayaan Masyarakat
“Njih, Pak. Sakestu dalem njih puas nyekolahken wonten SMA Islam Sudirman Ambarawa. Hubungan guru dan murid sangat harmonis sampai sekarang …” (Iya, Pak. Saya puas menyekolahkan [anak saya] di SMA Islam Sudirman Ambarawa). Demikianlah kesan salah satu orang tua alumni peserta didik SMA Islam Sudirman Ambarawa.
Tidak dipungkiri lagi banyak sekolah yang jumlah pendaftar peserta didik baru (PPDB) serta jumlah perserta didiknya sangat berlimpah, sementara banyak pula jumlah pendaftar PPDB dan jumlah peserta didiknya sangat sedikit. Ketimpangan tersebut dapat terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tertentu. Tidak memandang status sekolah negeri atau swasta, sebuah sekolah akan dapat bertahan apabila memiliki (trust) kepercayaan dari masyarakat. Begitu sebaliknya, apabila sudah hilang kepercayaan masyarakat terhadap suatu sekolah, maka tinggal menunggu waktu sekolah tersebut ditinggal oleh masyarakat. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang hilang terhadap suatu sekolah tentu akan sangat sulit. Menyadari hal tersebut maka saat ini sekolah-sekolah berlomba-lomba mencari formula tepat untuk mendapatkan dan atau menjaga kepercayaan masyarakat.
Masyarakat mempercayakan anaknya kepada sekolah dipengaruhi oleh satu faktor utama, yaitu amanah (komitmen) sekolah untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi lebih baik dari sebelumnya baik di bidang akademis, non akademis, maupun kepribadian. Faktor utama tersebut dibentuk oleh beberapa faktor pendukung penting di antaranya pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, serta lulusan. Terdapat pula faktor pendukung lain yang keberadaanya tidak kalah penting misalnya letak sekolah serta fasilitas sarana dan prasarana.
SMA Islam Sudirman Ambarawa telah menyadari betapa pentingnya kepercayaan yang diberikan masyarakat. Karena pentingnya kepercayaan itu maka SMA Islam Sudirman Ambarawa selalu berusaha meningkatkan kualitas baik dari segi pendidik, kurikulum, maupun lulusan. Pendidik (guru) SMA Islam Sudirman Ambarawa selalu dituntut untuk meningkatkan kompetensiya dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pendidik tidak dituntut sekadar menjadi guru biasa, tetapi lebih dari itu, pendidik dituntut untuk menjadi Great Teacher. Seorang guru yang memiliki X-Factor dalam setiap pembelajarannya sehingga kehadirannya ditunggu-tunggu oleh peserta didiknya. Selain itu, guru juga harus mampu menjadi teladan bagi orang lain. Di samping itu, guru juga diharapkan mampu menemukan dan melejitkan potensi anak didiknya sehingga potensi anak bisa menjadi profesi di kemudian hari.
Dengan adanya sistem zonasi, SMA Islam Sudirman diuntungkan dengan lebih banyaknya masukan (input) yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum adanya sistem zonasi yang membuat CPDB dengan input baik hampir semua diserap di SMA Negeri. Karena keunggulan yang dimiliki sekarang dengan input yang dapat dikatakan lebih baik dari SMA Negeri, maka dari segi kurikulum dan kesiswaan mencoba untuk melakukan terobosan baru dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang mengarah pada peningkatan akhlak misalnya dengan program BTQ, tahfidz, sholat dhuha, sholat zuhur serta peningkatan kesadaran 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) di lingkungan sekolah. Faktor diadakannya pembiasaan-pembiasaan tersebut dilakukan tidak lepas dari label sekolah Islam yang melekat pada SMA Islam Sudirman Ambarawa yang tentu saja memiliki tanggung jawab moral menjadikan peserta didik memiliki akhlaqul karimah. Sekolah berharap melalui pembiasaan-pembiasaan tersebut sekolah memiliki nilai tambah keislaman yang membedakan SMA Islam Sudirman Ambarawa dengan sekolah negeri. Dengan demikian nilai-nilai Islam akan hadir pada semua komponen SMA Islam Sudirman Ambarawa. Harapan akhirnya sudut pandang serta kepercayaan masyarakat menyekolahkan anak-anaknya di SMA Islam Sudirman Ambarawa akan semakin baik.
Masih dalam bidang yang sama, peningkatan kualitas bidang akademik juga dilakukan dengan meningkatkan kedisiplinan serta kemampuan pedagogik pendidik dengan mengikutkan pelatihan-pelatihan. Kepala sekolah senantiasa mengingatkan bahwa sebelum mengingatkan peserta ddik untuk disiplin, seorang guru haruslah berusaha meningkatkan kedisiplinannya. Jika kedua-duanya dapat berlaku disiplin maka tentu hal tersebut akan berdampak meningkatnya prestasi peserta didik dalam bidang akademik. Selain kedisiplinan, pendidik dan tenaga kependidikan diharuskan memiliki kesadaran dan kepedulian (kepekaan) terhadap lingkungan sekitar terutama kepada peserta didik. Sebagai contoh, mengingatkan peserta didik yang bajunya tidak dimasukkan, peka terhadap peserta didik yang memiliki permasalahan, dan lain-lain.
Dengan penerapan enam hari belajar, ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah dapat diikuti secara maksimal oleh peserta didik karena waktu yang cukup longgar setelah pulang sekolah untuk kegiatan tersebut. Hal itu terbukti dengan banyaknya siswa yang antusias mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setiap pulang sekolahnya. Ekstrakurikuler yang diadakan tentu saja dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Faktor terakhir yang paling memengaruhi kepercayaan masyarakat adalah lulusan. Setelah dihapusnya Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan pandangan masyarakat terhadap sekolah yang unggul bukan lagi dari segi nilai Ujian Nasional melainkan jumlah lulusan yang berhasil menembus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Lulusan SMA Islam Sudirman Ambarawa yang berhasil diterima di PTN terbukti juga mampu bersaing dengan lulusan dari SMA unggulan dari Kota atau Kabupaten lainnya. Sementara itu, jumlah peserta didik yang diterima di PTN dari tahun ke tahun semakin banyak. Hal ini membuktikan bahwa SMA Islam Sudirman Ambarawa memiliki tekat kuat untuk maju dan membuat sekolah menjadi lebih baik dari sebelumnya serta lebih unggul dari sekolah-sekolah lainnya baik negeri maupun swasta.
Testimoni di awal artikel ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan yang bagus terhadap SMA Islam Sudirman Ambarawa. Di akhir tulisan ini, SMA Islam Sudirman mengucapakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Dengan kerjasama dan dukungan yang baik dari berbagai pihak, semoga SMA Islam Sudirman Ambarawa senantiasa dapat menjaga amanah yang diberikan.
Lagi! Pemilu OSIS dan MPK SMA IsSudA Gunakan E-Voting
SMA IsSudA, Ambarawa – Pemilihan Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Islam Sudirman Ambarawa yang diinisiasi oleh MPK dilaksanakan pada 17-18 November 2021.
Pemandangan berbeda terlihat saat proses pemilihan Ketua OSIS dan MPK SMA IsSudA-julukan untuk SMA Islam Sudirman Ambarawa- pemilihan dilakukan melalui E-voting. Namun, sebenarnya pemilihan Ketua OSIS dan MPK menggunakan E-voting bukan kali pertama untuk SMA IsSudA, penggunaan E-voting ini sudah kedua kalinya semenjak pandemi covid tahun pertama itu.
Proses pemilu ini diawali dengan pembentukan panitia pemilihan, seleksi kandidat ketua, debat calon Ketua OSIS dan MPK, kampanye hingga pemungutan suara. Semua dilaksanakan dengan mengandalkan aplikasi google meet, youtube, Instagram, E-voting serta E-lisda (platform belajar moodle yang dikembangkan oleh Tim-IT sekolah). E-lisda ini dimanfaatkan untuk mendapatkan akun E-vote yaitu username dan password bagi para pemilih.
“SMA IsSudA menyelenggarakan pemilihan Ketua OSIS dan MPK ini layaknya pemilu, pengintegrasian E-voting ke Elisda bertujuan agar tidak adanya pemilih ganda ataupun pemilih yang bisa mendapatkan link pemilihan, namun tidak memiliki akun, “ungkap Ibu Danie Madiyati sebagai Pembina OSIS dan MPK.
Di tempat yang sama, Ketua MPK, Dimas Dharma Wicaksono menjelaskan rangkaian pemilu ini, “proses debat calon kandidat sudah dilaksanakan pada Selasa, 9 November 2021 dan disiarkan secara langsung di instagram sekolah, OSIS dan MPK @smaissuda_hits, @osisissuda, @mpkissuda_official yang sebelumnya juga dilaksanakan seleksi 6 calon kandidat ketua OSIS dan MPK selama satu minggu. Kemudian, 3 kandidat terpilih membuat video kampanye yang diunggah di youtube sekolah, SMAIsSudA Stream, meskipun begitu juga dilaksanakan kampanye secara langsung ke kelas-kelas.”
Ibu Indrian Istyawati, S. Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengungkapkan, “Pemilihan OSIS dan MPK ini mirip Pemilu, sehingga memberikan pendidikan demokrasi sekaligus mengenalkan tahapan pemilu ke peserta didik. “
Lantaran di tengah pandemi Covid-19, pemilihan ketua OSIS dan MPK juga menjadi wadah untuk memberikan kesempatan kepada panitia pemilu ini untuk berkreativitas dan mengembangkan ketrampilan dalam memanfaatkan IT saat pelaksanaan kegiatan. Mulai dari debat, kampanye dan pemungutan suara secara E-voting.
Pemilihan Ketua OSIS ini diikuti oleh 3 kandidat yaitu nomor urut 1 atas nama, Naufal Bagoes Anantyo, nomor urut 2, Bulan Eka Prasasti dan terakhir nomor urut 3, Farhan Wahyu Sulistyo. Sedangkan untuk 3 kandidat ketua MPK yaitu nomor urut 1, Hanum Aisyah Prameswari, nomor urut 2, Loricka Natasya Fitriana, dan nomor urut 3, Randan Adko Nugroho.
Hasil pemilu OSIS dimenangkan oleh kandidat nomor urut 3, Farhan Wahyu Sulistyo dengan jumlah suara 447 suara. Untuk pemilu MPK, dimenangkan oleh kandidat nomor urut 1, Hanum Aisyah Prameswari dengan jumlah suara 485.
Bapak Drs. Joko Pujiyanto sebagai Kepala SMA IsSUdA berpesan saat pengumuman perhitungan suara di ruang Multimedia “Selamat atas Ketua OSIS dan MPK terpilih, Farhan Wahyu Sulistyo dan Hanum Aisyah Prameswari. Semoga amanah, bisa menjalankan tugas dan program sebaik-baiknya, sehingga SMA IsSudA menjadi lebih baik lagi dan tidak lupa tetap menjaga prestasi akademik meskipun aktif berorganisasi.” Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui Instagram sekolah, OSIS dan MPK.